Secara umum kepikunan berhubungan dengan dua istilah, Dementia (baca: demensia) dan Alzheimer. Dementia merupakan pikun ringan yang menyebabkan ingatan terganggu dan sdikit kelumpuhan tubuh. Kepikunan tipe ini bahkan juga bisa menyerang orang muda. Sementara Alzheimer lebih parah karena sudah membuat orang menjadi boneka hidup, kadang bahkan ada yang lupa cara bicara, duduk, maupun bernapas. Keduanya relatif sama, yaitu sama-sama nggak enak dan sama-sama bikin susah orang yang merawat penderitanya.
Secara umum kepikunan diakibatkan oleh kerusakan atau degenerasi sel-sel otak dan syaraf, entah karena penuaan, pengaruh zat kimia tertentu, maupun aktivitas yang tidak sehat. Di zaman sekarang ini banyak sekali faktor yang mempengaruhi ke arah negatif. Misalnya acara televisi, sinetron maupun media cetak banyak menayangkan materi yang merangsang emosi marah, jengkel, sedih, dan sebagainya. Selain itu media komunikasi juga bisa menyebarkan materi buruk semacam pornografi. Menurut ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio Amerika Serikat, Donald L Hilton Jr MD, konsumsi pornografi bisa merusak otak tengah bagian depan. Jaringan itu mempengaruhi kontrol emosi dan penggunaan kecerdasan sehingga singkatnya, pikiran kotor bisa mengakibatkan kebodohan dan kurang kontrol emosi. Semua keburukan dunia modern ini diperparah dengan asupan nutrisi yang bercampur zat-zat kimia berbahaya sperti pengawet, pewarna, penyedap rasa, dan bahkan racun pestisida.
Sebenarnya, tubuh manusia adalah suatu sistem yang sangat canggih. Tubuh bisa memperbaiki diri sendiri jika rusak, bisa berkembang ataupun rusak tergantung penggunaan dan kebiasaaan. Jika tubuh tidak difungsikan dengan baik, maka potensi yang ada dalam tubuh tidak akan berfungsi dan lama-kelamaan mengalami kerusakan atau pengerdilan. Jadi, jika otak dibiasakan untuk aktivitas belajar misalnya, akan membuat individunya mudah melakukan fungsi pikirnya. Tapi bagi yang jarang berpikir berat atau terbiasa melamun maka fungsi pikirnya berkurang dan mengarah pada pola perilaku cepat menyerah, tak mau pusing-pusing atau tak kuat berpikir panjang. Kelemahan pola perilaku ini menyebabkan kelemahan syaraf dan dalam waktu berikutnya akan membuat manusia kehilangan kemampuan mengingat, memecahkan masalah, maupun kontrol dirinya, dan akhirnya pikun.
Tai Chi yang sebenarnya adalah senam otak, menekankan pada kontrol gerakan yang seimbang kiri dan kanan disertai fokus perhatian dan pandangan mata. Dengan berlatih Tai Chi secara rutin fungsi fisiologis akan meningkat beserta fungsi syaraf, sehingga tubuh memberi anggaran untuk memelihara setiap jaringannya secara optimal. Hal ini seperti yang dipaparkan dalam hasil penelitian di Chinese University of Hong Kong dalam program penanganan terhadap pasien dementia. Selain itu para peneliti di University of Illinois, menemukan bahwa kemunduran fungsi kognitif dan mental dapat ditanggulangi dengan latihan Tai Chi secara teratur. Tai Chi pula, terbukti mampu meningkatkan kembali kemampuan motorik dan keseimbangan dari penderita Parkinson, lewat penelitian 8 minggu di Youngstown State University, Ohio.
Dengan senam Tai Chi, syaraf dan fungsi fisiologis dapat diseimbangkan ibarat saluran irigasi yang lancar, sehingga tubuh akan terjaga dari degenerasi maupun kerusakan akibat pola hidup yang kurang tepat. Jangankan mencegah kepikunan, yang sudah pikun saja bisa aktif dan sehat kembali dengan Tai Chi asalkan mau berlatih rutin dan tekun. Mari menjadi sehat dengan Tai Chi!
Posting Komentar