GERAKAN INTERNAL

Kebanyakan orang melihat gerakan fisik sebagai gerakan internal saja. Seperti melihat tari-tarian (dance), gerak senam, maupun jurus beladiri, orang hanya menganggapnya eksternal belaka. Padahal jika dipahami dan disadari secara mendalam, dalam setiap gerak ada unsur internal yang mengikuti dan bahkan menjadi inti dari gerak eksternal.
Ambil contoh dance modern misalnya, kenapa kita tidak mengamati bahwa para dancer nampak "loss" atau seperti mengalami kelegaan setelah mengekspresikan dirinya lewat gerak beriring nada? Ya, mengekspresikan diri, itulah yang tepat untuk menyebut kenapa orang bergerak, untuk menyalurkan sesuatu yang ada di dalam dirinya.

Bergerak secara fisik membutuhkan alat gerak aktif dan alat gerak aktif. Alat gerak aktif adalah otot dan alat gerak pasif adalah tulang/ rangka. Tapi untuk bergerak otot memerlukan energi yang berproses baik secara kimiawi maupun fisikawi. Jadi tanpa energi, otot hanyalah tumpukan protein belaka. Inilah yang menjadi mula pembahasan kita mengenai energi. Inilah yang menjadi pembuka tentang pembahasan perlunya proses pernapasan, yaitu oksigenasi atau memasukkan oksigen ke dalam tubuh untuk menjadikan reaksi tertentu. Jadi ditarik kesimpulan akhir bahwa sebenarnya pergerakan itu merupakan hasil internal yang kemudian nampak secara eksternal, bukan semata-mata bentuk eksternal belaka. 

Lain lagi dengan kondisi mental, baik logika maupun emosional. Manusia hidup karena tubuh fisik maupun mentalnya mengalami dinamisasi alias pergerakan. Secara fisik saja, ada lima aliran yang dinamis dalam tubuh. Ialah, aliran air (cairan), aliran napas (oksigen & gas-gas), aliran makanan (siklus pencernaan), aliran/ peredaran darah, dan aliran energi (energi otot, biolistrik, maupun energi bentuk lain). Baik kondisi fisik, energi, maupun mental saling pengaruh-mempengaruhi. Secara psikologis, gerakan dan perilaku manusia yang nampak merupakan simbolisasi bahkan manifestasi dari kondisi internalnya. Misalnya, orang yang terburu-buru dengan yang tenang akan nampak berbeda dalam berperilaku. Terburu-buru sesungguhnya merupakan kondisi internal, orang mengalami pola detak jantung dan pernapasan yang lebih cepat, disertai proses-proses lain yang sifatnya juga internal. Itu belum terhitung perasaan atau pikiran yang tidak bisa dideteksi secara medis atau dengan peralatan manual, hanya dengan pengakuan dari yang bersangkutan mengenai apa yang dia rasakan atau pikirkan. Alat ukur psikologis pun berdasarkan respon atau pengakuan yang diberikan subjek yang bersangkutan.

Nah, kembali ke Tai Chi, bahwa proses internal nampak dalam gerakan eksternal dan jika dibalik, gerakan eksternal bisa berpengaruh pada proses internal. Namun lebih penting kita memahami proses internal itu, sebab gerakan Tai Chi dan juga semua gerakan lainnya pada dasarnya adalah sebuah ekspresi internal. Tai Chi sebagai meditasi bergerak mengkondisikan tubuh baik internal-eksternal untuk bermeditasi dan melakukan sebuah ritme tertentu dalam berperilaku. Jadi ber-Tai Chi tidak cukup dengan gerakan luar, tapi justru harus muncul dari dalam. Dalam tulisan Wang Zhongyue yaitu Taijiquan Lun, Tai Chi dimulai dengan "yi" atau kehendak/ pikiran, barulah akan menggerakkan chi (energi dasar) yang menggerakkan tenaga kasar dan semua aspek eksternalnya. 

Tak lupa soal pernapasan juga esensi dalam gerak Tai Chi, sebab Tai Chi merupakan olah napas berjalan, sehingga memberi efek dinamisasi yang lebih ketimbang sekedar duduk atau berdiri. Aspek internal ini sering dilupakan sehingga orang menilai hanya dari luarnya saja sebagai gerakan menari atau semacamnya. Padahal dalam setiap gerakan (tidak harus Tai Chi) terkandung muatan internal yang membarengi perilaku eksternal.

Kalau kita lihat Tai Chi aliran Wudang atau aliran-aliran tradisional lainnya (bukan sekedar senam massal), akan nampak sekali bahwa faktor internal sangat dipentingkan. Misalnya nampak banyak gerakan yang kecil-kecil (detail) dan seolah tak nampak tapi sebenarnya ada. Bila kita jeli, kita akan melihat adanya perubahan alokasi volume oksigen di diafragma berseling dengan gerakan tubuh yang bermula dari porosnya. Jadi bukan melulu gerakan tangan dan kaki. Maka dari itu jika kita adalah hobiis atau praktisi Tai Chi mestinya kita mulai mengamalkan faktor internal dengan menyadari dan merasakan apa yang terjadi dalam tubuh kita. Lama kelamaan kita akan bisa merasakan dinamika fisik-mental kita sendiri, mengukur kesadaran, kesabaran, kecenderungan sifat, dan lain-lain yang muncul dan terasa ketika berlatih Tai Chi. Dengan begitu kita akan mulai mengoreksi diri kita sendiri, memperbaiki (membaguskan) kepribadian kita sendiri, sehingga Tai Chi kita terhindar dari pragmatisme "biar sehat", namun lebih penting mendapati perbaikan internal yang mengarah pada aspek spiritual. Mari tetap berlatih Tai Chi!

Posting Komentar